Bupati Subang Siapkan Langkah Ekstrem Hadapi Pemotongan Dana Pusat 50 Persen | TINTAHIJAU.com
2 mins read

Bupati Subang Siapkan Langkah Ekstrem Hadapi Pemotongan Dana Pusat 50 Persen | TINTAHIJAU.com

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Pemerintah Kabupaten Subang di bawah kepemimpinan Bupati Reynaldy Putra Andita tengah menghadapi tantangan fiskal berat setelah pemerintah pusat memangkas Transfer ke Daerah (TKD) secara signifikan pada tahun anggaran 2026.

Pemotongan tersebut mencapai lebih dari 50 persen, memaksa Pemkab Subang melakukan langkah-langkah penyelamatan agar stabilitas keuangan daerah dan program pembangunan tetap terjaga.

Kondisi ini makin pelik karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama perbaikan infrastruktur jalan yang menjadi prioritas utama daerah.

Secara nasional, kebijakan ini merupakan dampak dari penyesuaian APBN 2026, di mana alokasi TKD turun dari Rp848 triliun (APBN 2025) menjadi sekitar Rp693 triliun. Penurunan tersebut otomatis menekan kemampuan fiskal pemerintah daerah, termasuk Subang.

Menghadapi situasi itu, Bupati Reynaldy menyiapkan tiga langkah strategis utama:

1. Melobi Pemerintah Pusat

Bupati Reynaldy menegaskan akan melakukan lobi langsung ke pemerintah pusat untuk memperjuangkan keringanan bagi Subang.

“Saya coba sedang melobi pemerintah Pusat setidaknya bisa memberikan keringanan untuk Kabupaten Subang, karena kita masih punya PR perbaikan Jalan yang luar biasa banget cara cara itu kita tempuh,” paparnya

2. Menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pemkab Subang akan fokus memaksimalkan PAD melalui optimalisasi kerja Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Seluruh potensi pajak dan retribusi akan digali agar Subang mampu menjaga daya tahan fiskal.

“Peran Bapenda akan saya maksimalkan agar target PAD 2026 bisa melampaui capaian hari ini,” ujarnya.

3. Efisiensi Anggaran Ekstrem

Langkah paling keras adalah efisiensi besar-besaran di seluruh organisasi perangkat daerah.

Beberapa kebijakan penghematan yang sudah dirancang antara lain:

• Pemangkasan perjalanan dinas hingga 50 persen
• Penghapusan 100 persen anggaran makan dan minum (mamin) mulai tahun depan
• Peniadaan kegiatan yang dianggap tidak penting

“Kita efisiensi, efisiensi, efisiensi. Mulai tahun depan, mamin kita hilangkan 100 persen, perjalanan dinas kita pangkas 50 persen. Semua urusan yang tidak penting akan dihapus,” tegas Reynaldy.

News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door