Tagihan Bengkak hingga Risiko Kebakaran, Waspadai Kebocoran Listrik di Rumah | TINTAHIJAU.com

SURABAYA, TINTAHIJAU.com – Kebocoran arus listrik di rumah tangga kerap dianggap hal sepele. Padahal, kondisi ini dapat menimbulkan risiko besar, mulai dari korsleting yang membahayakan keselamatan hingga lonjakan tagihan bulanan bahkan denda dari PLN.

Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Jawa Timur, Dana Puspita Sari, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda kebocoran listrik.

“Kebocoran listrik di rumah ditandai dengan kWh meter yang berwarna kuning atau oranye. Ini merupakan indikasi awal terjadinya kebocoran listrik,” ujar Dana saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).

Dana menegaskan, pelanggan sebaiknya tidak menunda jika menemukan tanda tersebut. “Segera telepon layanan PLN di 123 dan minta dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Cara Mengecek Kebocoran Listrik

PLN memberikan panduan sederhana bagi pelanggan untuk memastikan kondisi instalasi listrik di rumah:

1. Perhatikan kWh Meter – Jika indikator berubah menjadi kuning atau oranye, itu tanda awal adanya kebocoran.
2. Cek Peralatan Listrik – Matikan semua perangkat elektronik. Jika meteran masih bergerak, kemungkinan ada arus bocor.
3. Segera Hubungi PLN – Pelanggan diimbau tidak membongkar instalasi sendiri dan segera melapor ke PLN.

Penyebab Kebocoran Listrik

Berdasarkan data PLN, kebocoran listrik rumah tangga umumnya disebabkan oleh:

• Kabel instalasi tua – Usia kabel yang sudah lama membuat fungsi dielektrik melemah sehingga daya hantar arus listrik menurun.
• Sambungan instalasi tidak sesuai – Kesalahan sambungan bisa menimbulkan pemborosan energi sekaligus berpotensi mendatangkan denda.

“Agar tidak dikenai denda, jangan sampai melakukan modifikasi kWh meter untuk memengaruhi pengukuran energi maupun pembatas daya,” tegas Dana.

Cara Mengatasi Kebocoran Listrik

Untuk mencegah maupun mengatasi kebocoran listrik, PLN menyarankan langkah berikut:

1. Gunakan instalasi sesuai standar dengan teknisi berlisensi.
2. Lakukan pemeriksaan berkala, terutama mengganti kabel yang sudah berumur lebih dari 10 tahun.
3. Pasang ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) untuk memutus arus otomatis saat terjadi kebocoran.
4. Hindari modifikasi meteran karena berisiko fatal dan merugikan pelanggan.
5. Manfaatkan layanan resmi PLN melalui nomor 123 atau aplikasi PLN Mobile.

PLN berharap masyarakat lebih peduli terhadap instalasi listrik di rumah agar terhindar dari bahaya dan kerugian finansial akibat kebocoran listrik.