Proses Pemulangan Reni, Korban TPPO Asal Sukabumi, Masuk Tahap Penyidikan | TINTAHIJAU.com
SUKABUMI, TINTAHIJAU.com – Proses hukum dan upaya pemulangan Reni, warga Cisaat, Kabupaten Sukabumi yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China, terus berjalan. Kuasa hukum keluarga korban, Rangga Suria Danuningrat, memastikan bahwa penyelidikan di Indonesia kini sudah naik ke tahap penyidikan.
“Selasa kemarin keluarga didampingi penasihat hukum melapor ke Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Sukabumi. Hari itu juga langsung dilakukan gelar perkara di kepolisian dan kasusnya naik ke tingkat penyidikan,” ujar Rangga, Kamis (25/9/2025).
Sehari setelahnya, Rabu (24/9), penyidik memeriksa sejumlah saksi dari pukul 17.00 hingga 21.00 WIB. Tim gabungan bersama Polda Jabar kini tengah memburu para pelaku. “Informasi dari kepolisian tinggal menunggu surat perintah,” tambahnya.
Selain itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) telah menawarkan pendampingan hukum. Namun, menurut Rangga, fokus utama keluarga saat ini adalah memulangkan Reni.
“Gubernur Dedi Mulyadi juga tengah melobi KJRI Guangzhou. Kami menunggu sinyal dari KJRI untuk proses penjemputan di bandara,” ungkapnya.
Diplomasi dan Koordinasi Antarinstansi
Surat pengaduan keluarga Reni yang dibuat di Pos Pelayanan Sukabumi telah diteruskan ke Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI). Kementerian tersebut kini berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mempercepat langkah diplomasi.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Sukabumi, Jejen Nurjanah, menyebut bahwa korban sempat menghubungi keluarganya meski dalam tekanan. “Korban mengaku dinikahkan secara paksa dengan warga Tiongkok. Menurut informasi, ia disebut sudah ‘dibeli’ dengan mahar Rp200 juta,” ungkap Jejen.
Ia menilai kasus ini memenuhi unsur TPPO. “Dia dipindahkan, dieksploitasi, dan dinikahkan paksa. Itu sudah jelas tindak pidana perdagangan orang,” tegasnya.
Pemkab Sukabumi Siap Jemput Korban
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menegaskan pihaknya terus memantau perkembangan kasus ini. “Kami sudah koordinasi dengan Ketua SBMI dan Kementerian Luar Negeri. Begitu Reni dipulangkan ke Jakarta, insya Allah akan kami jemput bersama pihak provinsi,” kata Ade.
Ia juga mengungkapkan bahwa keberangkatan Reni ke luar negeri tidak terdeteksi karena menggunakan jalur tidak resmi. “Informasi awalnya memang dari Sukabumi, tapi pembuatan paspornya di Bogor. Ini masih kami kroscek. Kami berdoa agar Reni segera pulang dengan selamat. Negara wajib hadir untuk melindungi warganya,” pungkas Ade.
News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door