Ini Tantangan Industri Kripto di Indonesia yang Harus Diketahui!

Pelaku industri aset kripto di Indonesia kini tengah menghadapi sejumlah tantangan yang signifikan. Dalam diskusi terbaru, CEO Triv Gabriel Rey mengungkapkan bahwa pajak yang tinggi menjadi masalah utama yang mengganggu daya saing exchange lokal. Menurutnya, biaya exchange yang lebih tinggi daripada platform internasional menyebabkan kesulitan bagi trader dan investor, terutama bagi mereka yang melakukan perdagangan jangka pendek. “Biaya transaksi menjadi pertimbangan utama bagi para investor dan trader,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Salah satu solusi yang diharapkan adalah adanya perhatian lebih dari pihak regulator terhadap industri kripto nasional. Gabriel Rey menekankan perlunya insentif dari sisi kebijakan serta penyesuaian biaya transaksi. Saat ini, transaksi aset kripto di Indonesia dikenakan pajak final yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar modal, yang dapat membebani para pelaku di industri ini. “Harapannya tentu pemerintah melakukan kajian atas peraturan ini sehingga masyarakat juga mendapatkan biaya transaksi yang lebih murah pada exchange lokal,” tambahnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah investor kripto di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan. Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa dalam waktu satu bulan saja, jumlah investor telah meningkat hingga hampir 15 juta. Meskipun begitu, Gabriel Rey mencatat bahwa masih banyak masyarakat di luar pulau Jawa yang belum memahami potensi aset kripto. “Demografis pengguna crypto mayoritas masih ada di Pulau Jawa. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan dan edukasi bagi masyarakat di daerah agar mereka lebih melek terhadap crypto,” jelasnya.

Di balik tantangan ini, kondisi pasar kripto saat ini tetap berada dalam sentimen bullish. Berbagai faktor eksternal, seperti rencana The Federal Reserve (FED) untuk memotong suku bunga pada bulan Oktober mendatang dan diplomasi antara bekas Presiden AS Donald Trump dengan China, turut berkontribusi pada optimisme pasar. Gabriel Rey mengungkapkan bahwa berita-berita ini berpotensi memberikan dampak positif pada perkembangan industri kripto di Indonesia.

Namun, tantangan tidak hanya berasal dari regulasi dan pajak. Kehadiran platform internasional dengan biaya transaksi yang lebih kompetitif turut mempengaruhi preferensi trader dan investor. Dalam keadaan seperti ini, penting bagi penyedia jasa exchange lokal untuk memperkuat keunggulan mereka, baik dari sisi layanan maupun biaya. Gabriel menyoroti pentingnya inovasi dan adaptasi agar dapat bersaing dengan exchange global.

Sementara itu, berbagai langkah pemulihan sedang dilakukan di industri ini. Selama 10 tahun berdiri, Triv berkomitmen untuk berbagi dengan sesama. Pada tahun ini, mereka telah menyumbangkan tiga ekor sapi limousin untuk kegiatan amal di Masjid Al-Falah Surabaya, Jawa Timur. Langkah ini menunjukkan bahwa para pelaku industri kripto juga memiliki tanggung jawab sosial yang besar di tengah tantangan ekonomi.

Bagi para investor dan calon trader di Indonesia, penting untuk memahami dinamika pasar kripto dan tantangan yang ada. Edukasi menjadi kunci agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi. Para pelaku industri juga berharap akan ada aksi nyata dari pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang lebih baik bagi industri kripto di Indonesia.

Dengan semakin meningkatnya jumlah investor dan potensi besar di pasar kripto, tantangan yang ada harus dihadapi dengan strategi yang efektif dan terencana. Perhatian lebih dari regulator serta upaya edukasi yang intensif bagi masyarakat di berbagai daerah menjadi langkah penting untuk memastikan pertumbuhan industri kripto yang berkelanjutan dan inklusif.